Mahasiswa Bandung Kecam Kekerasan Polisi di Unpam
Jakarta, GATRAnews - Penggunaan peluru tajam oleh aparat kepolisian atas nama pengamanan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Nanan Sukarna di Universitas Pamulang (Unpam) mendapat kecaman dari berbagai elemen mahasiswa di Kota Kembang, Bandung, Kamis, (18/10). Sejumlah elemen mahasiswa yang teridir dari Bandung Roundtable Discussion, Front Aksi Mahasiswa Unisba (FAM Unisba), BEM F-Tekhnik Unisba, GeMSos Bandung Raya, IMA AMS, dan Gerakan Aksi Mahasiswa Unisba (GAMU) itu, mengecam tindakan refresif aparat yang mengakibatkan seorang mahasiswa ditembus peluru tajam. "Kepolisian menghalalkan peluru timahnya menembus kulit dan daging seorang mahasiswa, yang melakukan aksi demonstrasi terkait penolakan terhadap kedatangan Wakapolri ke kampus mereka," kata Juru Bicara elemen mahasiswa tersebut, Boy A Pratama dalam siaran pers yang diterima GATRAnews Kamis malam, (18/10) di Jakarta.
Menurutnya, sepatutnya insiden tersebut tidak dilakukan aparat kepolisian yang mengaku sebagai pelindung, pengayom, serta pengabdi masyarakat. "Tadi siang Kampus Unpam kembali dimasuki secara paksa oleh pihak Kepolisian dengan alasan pengamanan terhadap Wakapolri."
Penembakan tersebut sangat disayangkan, saat hampir seluruh element masyarakat Indonesia berharap adanya perbaikan di institusi kepolisian. Namun, institusi tersebut malah kembali membuat ulah, yakni dengan bertindak represif dan masuk secara paksa ke wilayah akademis merupakan sebuah bentuk pelanggaran berat. "Keteledoran-keteledoran yang dibuat oleh institusi ini yang diharapkan mampu melindungi serta mengayomi masyarakat, semakin menambah catatan hitam terhadap mereka yang berseragam coklat ini," tegasnya.
Menurutnya, "Sipil berseragam pembunuh sipil, ucapan inilah yang tampaknya pantas disematkan ke institusi yang sekali lagi mengklaim diri sebagai pelindung serta pengayom masyarakat ini. Untuk itu kami dari Bandung Roundtable Discussion menuntut sejumlah perkara," cetusnya. Pertama, usut tuntas kasus penyerangan kampus Unpam dan tindak tegas pelaku penembakan mahasiswa yang ada di Kampus Unpam.
Kedua, reformasi total institusi kepolisian, segera berikan pendidikan etika kepada para aparaturnya. Ketiga, menghimbau seluruh masyarakat. Indonesia umumnya dan Jawa Barat khususnya, untuk menolak calon kepala daerah yang berlatar belakang kepolisian, karena terbukti di internal mereka sendiri masih membutuhkan perbaikan besar-besaran. "Melalui pesan ini juga, kami mengajak rekan-rekan pergerakan mahasiswa untuk menyatukan barisan dan kembali turun ke jalan," imbaunya. (IS)
Post By : NURUL IZZA (IX B)
Post By : NURUL IZZA (IX B)
Comments
Post a Comment