Gajah Mada Berbunga. Aksi Spontan Flash Mob Gangnam Style


 RUAH : Warga Kota Pontianak dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan Festival Marching Band dan Fashion Road 2012, di Jalan Gajah Mada, kemarin (14/10). Acara dibuka dengan menabuh Marching Band oleh Sekda Kota Pontianak, M Akip (Foto atas). Salah satu keunikan kreativitas siswa merancang gaun dari kertas koran. FOTO HARYADI & SHANDO/PONTIANAK POST
PONTIANAK – Jika di daerah lain, kabar pelajar SMA terliba tawuran sering mucul, tidak demikian di Pontianak. Ratusan pelajar dari berbagai SMA se-Pontianak dan Kubu Raya malah berjoget bersama ala Gangnam Style. Joget bersama itu menutup Festival marching band dan fashion road Minggu (14/10) di Graha Pena Pontianak Post.

Peragaan busana massal di Jalan Gajah Mada itu diikuti oleh ratusan siswa-siswi dari berbagai SMA. Mereka berlenggak-lenggok memamerkan bermacam ragam kostum unik dan menarik. Ribuan orang tumpah ruah untuk menyaksikan aksi itu. Apalagi ada iringan musik dan pertunjukan marching band dari tiap sekolah.

Parade mengelilingi kawasan bisnis Jalan Gajah Mada ini diadakan untuk memeriahkan HUT Kota Pontianak ke 240 tahun. Tema yang diusung adalah Busana Flower. Jalan Gajah Mada berbunga-bunga dibuatnya. “Kami yakin siswa-siswa SMA Pontianak punya kreativitas yang hebat dan mampu membuat sesuatu yang bernilai,” kata Budi Darmawan, kooordinator divisi even Pontianak Post yang dipercaya Pemkot mengelola kegiatan itu.

Terbukti memang, berbagai pakaian unik muncul. Meskipun bahannya murah dan kesannya sederhana, namun ternyata butuh perjuangan keras untuk membuat itu. Bahkan guru dan para siswa sampai harus mengerjakannya berhari-hari, seperti dari kelompok SMA Bina Utama Pontianak yang menggunakan busana nyentrik dengan konsep bunga teratai. “Kami bersama guru pembimbing sampai membuat busana-busana ini sampai 10 hari lamanya. Kami memang tidak mau main-main,” kata Andi Citra (16), siswi SMA itu.

Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak juga tidak mau kalah dengan SMA-SMA lainnya. Puluhan siswa dan siswinya mengenakan baju mirip peri-peri dalam dongeng Eropa dengan riasan bunga di sayap-sayapnya. Meskipun tidak menjadi juara utama dalam gelaran itu, mereka mengaku senang bisa ikut andil. “Saya baru pertama kali ikut acara ini. Kreatrifitas kita diuji di sini, jadi pengalaman baru lah,” ujar Nurul Anisa (15) siswi MAN 2. “Acaranya asik sekali, kita bisa bertemu teman-teman dari SMA lain. Kreatifitas kita diuji,” sambungnya.

Ribuan warga Pontianak sendiri terlihat sangat antusias menyaksikan parade para remaja tersebut, meskipun hujan gerimis mengguyur Kota Pontianak saat acara akan dimulai. “Festival ini tidak kalah meriah dibanding dengan festival jalanan lainnya yang saya lihat di televisi,” kata Teguh, salah seorang penonton. 

post by : kelompok 5

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan antara Ceterizin dan CTM

SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA

Puisi untuk Ayah dan Ibu ku