Kerja Bakti

 13376799931762070091





 



Kerja Bakti Sekolah, Menciptakan Lingkungan yang Nyaman

       
           Setelah mencuci baju dan sholat siang ini, saya langsung merebahkan diri sejenak untuk beristirahat. Lumayanlah, ada waktu sekitar 30 menit sebelum anak-anak kembali datang dan mengajakku bermain. Sejak SGI Dompet Dhuafa mengirimku ke pedalaman Kalimantan ini, rutinitasku setiap hari selalu padat dan semoga bermanfaat. Pagi hingga siang mengajar di sekolah, sore mengajar ngaji, dan malam mengisi tausiyah ke jamaah sholat maghrib dan Isya. Sedangkan menulis selalu saya lakukan di sela-sela rutinitas itu, Alhamdulillah masih bisa.
Di luar dugaanku, sore ini ternyata hujan. Anak-anak yang biasa datang mengaji, tidak ada yang nongol. Makanya saya bisa melanjutkan tidur hingga jam setengah empat sore, lumayanlah.
Tapi sejak jam 3 tadi sebenarnya saya sudah terbangun, suara berisik dan gaduh di luar memaksaku untuk tidak bisa kembali terlelap. Ku lihat keluar, ternyata ada beberapa orang tua murid yang sedang melakukan kerja bakti membangun jembatan sekolah dan memotong rumput sekitar sekolah yang memang sudah sangat tinggi dan semak. Mereka tetap melakukannya dengan bersemangat walau hujan deras mengguyur.
Kalau di masa saya dulu, kerja bakti seperti ini biasanya dilakukan oleh siswa, bukan oleh orang tua. tapi entahlah mengapa di sini justru orang tua yang melaksanakan. Mungkin biar lebih rapi dan cepat selesai. Tentu ada pertimbangan tersendiri bukan? Dan saya tidak tahu.
      Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa. Di rumah kedua inilah mereka menimba ilmu dan mengembangkan diri menjadi lebih baik. Maka kebutuhan rumah kedua yang asri adalah sebuah keniscayaan. Rumah yang tertata rapi, bersih, dan asri akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Mereka akan betah berlama-lama dan merindukan rumah kedua ini.
Coba saja bandingkan, antara siswa yang belajar di sekolah kotor dan bau, dengan siswa yang belajar di sekolah bersih dan rapi. Bisa dipastikan siswa yang belajar di sekolah bersih dan rapi akan merasakan pembelajaran yang lebih nyaman dan menyenangkan, karena tidak terganggu dengan pemandangan dan bau tak sedap.
Itulah manfaat kerja bakti yang dilakukan oleh beberapa orang tua siswa sore ini. Berusaha membuat lingkungan rumah kedua anaknya menjadi lebih bersih dan rapi. Sebelumnya memang rumput di sekitar sekolah sudah sangat tinggi, bahkan hingga merambat ke atap. Namun kini, semua menjadi indah memandangnya. Oh Senangnya.
Diposkan Oleh : Fujarsi 
Kelas : IX B

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan antara Ceterizin dan CTM

SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA

KEMENANGAN OBAMA